Minggu, 22 Juli 2012

Bagaimana Daun Sirsak memusnakan kanker


Bagaimana Daun Sirsak memusnakan kanker




Hasil riset Dr Jerry Mc Laughlin dari Universitas Purdue, Amerika serikat, menemukan daun sirsak mengandung senyawa acetoginins yg terdiri annomuricin E yang bersifat sitotoksik membunuh kanker.Senyawa aktif yg disintesis dari kerabat mulwo itu berdasarkan riset Mc Laughlin memiliki efektif 6,68 x 10-2 terhadap beberapa sel uji kanker termasuk HT-29 atau kanker kolon.

Uji praklinis membuktikan bahwa acetoginins dalam sirsak menghambat adenosine trifosfat protein ( ATP ), sumber energi bagi sel kanker. Padahal, sel kanker memerlukan banyak energi karena pembelahan yang sangat cepat.
Akibat penghambatan itu maka sel kanker kekurangan pasokan energi sehingga akhirnya mati. Kelebihannya lagi acetoginins sangat selektif, hanya menyerang sel kanker yang memiliki kelebihan ATP, sel sel lain yg normal di dalam tubuh tidak diserang.

Hasil itu sejalan dengan riset Prof Soelaksono sastrodiharjo dari institute teknologi Bandung.risetnya juga melaporkan daun sirsak mengandung annomuricin E, senyawa kelompok acetoginins.
Dari 14 jenis acetoginins, 13 diantaranya berpotensi menghambat multi- drug resistence (MDR ) pada kenker Payudara.acetoginins bekerja dengan cara menghambat kerja pembentukan ATP – energi--- oleh mitokondria pada sel kanker.Hasil riset2 ini didukung oleh bukti empiris pengalaman banyak pasien kanker. Sel kanker yang semula terdeksi menyebar ke lengan seorang penderita kanker payudara hilang pascakonsumsi air rebusan daun sirsak dan kapsul berisi ekstrak daun sirsak.
Menurut dr. Hardhi Pranata sps MARS, acetoginins dalam daun sirsak memang mengendalikan mitokondria yang overackting.Mitokondria merupakan organ sel penghasil energi berupa adenosine trifosfat ( ATP ) yang banyak dibutuhkan sel kanker untuk berkembang. “ Jika mitokondria normal maka pertumbuhan sel kanker dapat terkendali.” katanya.
Acetoginins masuk dan menempel di reseptor dinding sel dan merusak ATP di dinding mitokondria.dampaknya produksi energi didalam sel kankerpun berhenti dan akhirnya sel kanker mati.Hebatnya acetoginins sangat selektif, hanya menyerang sel kanker yang memiliki kelebihan ATP.Senyawa itu tak menyerang sel2 lain yang normal di dalam tubuh.
Aceoginins menganggu peredaran sel kanker dengan cara mengurangi jumlah ATP.Hal ini yang membuat senyawa dalam daun sirsak dianggap selektif dan hanya memilih sel kanker untuk diserang,’ kata sastrodiharjo ‘.

Bukan hanya selektif, acetoginins juga dahsyat ! The journal of natural produck membeberkan riset Riesr MJ, Fang XP, dan Mc Lauhlin, peneliti di agrEvo reaserch Center, Carolina Utara, Amerika Serikat, bahwa daun sirsak membunuh sel2 kanker usus besar hingga 10.000 kali lebih kuat dibanding adrimycin dan kemoterapi.
Adriamycin nerupakan obat untuk mengatasi berbagai jenis kanker seperti leukemia,kanker prostate, kanker paru2, dan kanker pankreas.

Hasil riset di beberapa Universitas membuktikan bahwa diantara ke ajaiban sirsak adalah :
1.Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada kemoterapi.

2. Melindungi system kekebalam tubuh dan mecegah dari infeksi yang mematikan.
3.Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.
4.secara efektif memilih target dan membunuh sel sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker usus,payudara,prostate, paru2, pancreas, rahim.
5.Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan adreamycin dan terapi kemo yang biasa digunakan.
6.Tidak seperti kemo, sari daunsirsak ini secara selektif memburu dan membunuh sel jahat dan tidak membahayakan atau membunuh sel2 sehat.

Ini tentu saja menjadi kabar baik bagi para penderita kanker, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu. Ternyata, ada cara alternative untuk mengobati penyakit ini dan biayanyapun tidak mahal.
Minumlah bandrek daun sirsak cap Ibujari untuk melindungi kesehatan anda dari bebagai macam penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar